Kamis, 10 April 2014

bukan sastra


SEJUTA POHON ITU BENTENG YANG MENJAGA KELAPKELIPKU

Sayapku lelah
Tak ada tempat istirahat disepertiga perjalanan
Menuju kelaut. Pohon pohon ini awalnya berkumpul
Pada gundukan tanah yang menjulang.
“Kemana saja Saudaraku, tumben kamis kemarin tidak
Mengistirahatkan sayapmu, aku rindu kepakan bulu-bulu indahmu,
Dan suara gelisahmu,” itu yang biasa aku dengar sapaanya
Bila aku berbelok arah perjalananku.

Sayapku makin rapuh saja
Kucari disetiap sepertiga perjalanan pada gundukan tanah
Yang menjulang, tak pernah kutemui
Sejuta dirimu yang sanggup menjulangkan gundukan tanah
Sejuta dirimu yang sanggup menangkapi awan
Meneduhi  kelap-kelip kunang kunang yang padam
“Sejuta pohon itu seperti benteng yang menjaga kelapkelipku
Dimalam hari,” aku dengar dengkur kunangkunang disiang hari pada sepertiga
Perjalananku


kegiatan


AUDIT KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN


Pendahuluan
          Audit keperawatan dan kebidanan adalah  upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien dengan menggunakan rekam medisnya yang dilaksanakan oleh profesi perawat dan bidan.
Kegiatan ini dilakukan di unit-unit pelayanan keperawatan sebagai upaya untuk mengatasi masalah-masalah pelayanan keperawatan sehingga diharapkan akan mewujudkan kualitas pelayanan yang memuaskan bagi pengguna layanan keperawatan.
Kegiatan audit keperawatan dan kebidanan melibatkan : Kepala Ruangan dan staf, Komite Keperawatan , dan Kasie Asuhan Keperawatan dengan jadwal dan waktu yang sudah ditentukan sehingga diharapkan para  pelaksana kegiatan sudah mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk menujang kegiatan tersebut.
Tujuan
Tujuan audit keperawatan dan kebidanan adalah untuk:
1.    Meningkatkan tingkat kepuasan pasien sebagai pengguna layanan keperawatan.
2.    Meningkatkan kualitas dokumentasi asuhan sebagai tangung gugat dan tanggung jawab perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar asuhan keperawatan
3.    Meningkatkan kompetensi palaksana asuhan di unit-unit pelayanan keperawatan
4.    Menciptakan standar asuhan keperawatan yang sesuai dengan perkembangan keilmuan

Waktu pelaksanaan
          Waktu pelaksanaan kegiatan audit keperawatan dan kebidanan dijadwalkan  dua minggu sekali untuk ruangan yang berbeda sesuai ketentuan dalam jadwal pelaksanaan
Tekhnik Pelaksanaan
Tekhnik pelaksanaan audit keperawatan dan kebidanan meliputi:
1.    Kepala ruangan memilihan topik yang akan dilakukan audit;
2.    Menetapan standar/kriteria sesuai dengan Standar Asuhan Keperawatan;
3.    Menetapan jumlah kasus/sampel yang akan diaudit;
4.    Membandingkan standar/kriteria dengan pelaksanaan pelayanan;
5.    Melakukan analisis kasus yang tidak sesuai standar dan kriteria;
6.    Menerapkan perbaikan;
7.    Rencana reaudit.

Hasil temuan masalah dalam kegiatan audit keperawatan dan kebidanan yang belum dapat diselesaikan akan diteruskan untuk dibahas dalam pertemuan rutin keperawatan yang terjadwal setiap bulan, selanjutnya akan menjadi bahan masukan bidang manajemen untuk ditindak lanjuti.
Evaluasi kegiatan
Hasil kegiatan audit keperawatan dan kebidanan  akan dievaluasi atau dilihat dalam evaluasi mutu asuhan keperawatan secara keseluruhan. Hasil temuan dalam audit merupakan sebagai dasar usulan perubahan atau perbaikan dari standar asuhan keperawatan agar sesuai dengan keilmuan terkini.

Minggu, 06 April 2014

news


PERAWAT DAN INSENTIF

      Insentif menurut bahasa adalah tambahan penghasilan (uang, barang, dan lainnya) yang diberikan pada karyawan atas prestasinya, ini sebagai salah satu penghargaan pada kinerja karyawan dan menstimuli untuk peningkatan kinerja para karyawan.
      Pemberian insentif untuk setiap individu berbeda karena memang prestasi yang berbeda. Dua orang dengan jabatan yang sama dapat menerima insentif yang berbeda karena bergantung pada prestasinya.
      Fungsi utama dari insentif adalah untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan. Insentif menjamin bahwa karyawan akan mengarahkan kinerjanya untuk mencapai tujuan organisasi.
      Tujuan utama pemberian insentif adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan/merangsang agar karyawan:
1.    Bekerja lebih bersemangat
2.    Bekerja lebih disiplin
3.    Bekerja lebih kreatif
4.    Bekerja lebih profesional sesuai dengan standar.
Dengan adanya insentif karyawan akan mendapatkan keuntungan:
1.    Standar prestasi dapat diukur secara kuantitatif
2.    Standar prestasi diatas dapat digunakan sebagai dasar pemberian balas jasa yang diukur dalam bentuk uang
      Jadi insentif bukanlah hak karyawan tetapi insentif adalah merupakan penghargaan pada kinerja karyawan. Sehingga apabila ada keterlambatan pembagian insentip diharapkan karyawan harus bersabar menantinya. Bisa jadi pembagian insentif dihentikan apabila perusahaan sudah hampir_bangkrut.
      Perawat sebagai suatu profesi yang bekerja disuatu tempat (contohnya Rumah Sakit) tidak luput dari insentif, yang selalu dinanti dan diharapkan kehadiranya setiap bulan. Tidak berbeda pula di rumah sakit kita yang setiap bulannya rutin membagikan insentif. Ada insentif umum, jamkesmas, dan jamkesda.
      Untuk perawat, standar prestasi yang digunakan untuk pembeda nilai insentif yang diterima meliputi beberapa poin, yaitu:
1.    Pendidikan
2.    Lama bekerja di rumah sakit
3.    Kehadiran
4.    Tanggung jawab
a.    Tanggung jawab terhadap profesi
b.    Tanggung jawab terhadap pasien
c.    Tanggung jawab terhadap tugas
d.    Kepatuhan terhadap jadwal dinas
5.    Sikap
a.    Sikap terhadap pasien
b.    Sikap terhadap sesama staf
6.    Beban kerja
7.    Tindakan mandiri
      Semakin baik kinerja perawat_yang ditunjukan dengan nilai yang paling tinggi dalam penilaian kinerja_ maka akan semakin besar pula perawat tersebut menerima insentif. Tapi, perlu diketahui bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya pendapatan insentif perawat, yaitu:
1.    Kepala ruangan dalam menilai kinerja stafnya secara subyektif, penilaian secara subyektif tidak mencerminkan kinerja staf karena yang dilihat hanyalah suka dan tidak suka kepala ruangan terhadap stafnya. Untuk penilaian secara obyektif bisa dilihat dari buku kegiatan harian perawat/bidan,
2.    Besar kecilnya pendapatan ruangan,
3.    Nilai pembagi insentif terlalu besar, dikarenakan jumlah perawat diruangan tersebut banyak, karena diruangan tersebut membutuhkan tenaga perawat yang banyak.
      Supaya kepala ruangan menilai kinerja stafnya secara obyektif, maka kepada perawat pelaksana supaya mengisi buku kegiatan harian, sehingga kepala ruangan dapat menilai kegiatan yang sudah dilakukan stafnya.
       Tulislah apa yang kamu kerjakan, kerjakan apa yang kamu tulis_ini merupakan slogan yang merupakan awal dari profesionalnya kita. Banggalah sebagai perawat, walau insentif tipis hehe