PERAWAT DAN
INSENTIF
Insentif menurut bahasa adalah tambahan
penghasilan (uang, barang, dan lainnya) yang diberikan pada karyawan atas
prestasinya, ini sebagai salah satu penghargaan pada kinerja karyawan dan
menstimuli untuk peningkatan kinerja para karyawan.
Pemberian insentif untuk setiap individu berbeda
karena memang prestasi yang berbeda. Dua orang dengan jabatan yang sama dapat
menerima insentif yang berbeda karena bergantung pada prestasinya.
Fungsi utama dari insentif adalah untuk
memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan. Insentif menjamin bahwa
karyawan akan mengarahkan kinerjanya untuk mencapai tujuan organisasi.
Tujuan utama pemberian insentif adalah
untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan/merangsang agar karyawan:
1. Bekerja lebih bersemangat
2. Bekerja lebih disiplin
3. Bekerja lebih kreatif
4. Bekerja lebih profesional
sesuai dengan standar.
Dengan
adanya insentif karyawan akan mendapatkan keuntungan:
1. Standar prestasi dapat diukur
secara kuantitatif
2. Standar prestasi diatas dapat
digunakan sebagai dasar pemberian balas jasa yang diukur dalam bentuk uang
Jadi insentif bukanlah hak karyawan
tetapi insentif adalah merupakan penghargaan pada kinerja karyawan. Sehingga
apabila ada keterlambatan pembagian insentip diharapkan karyawan harus bersabar
menantinya. Bisa jadi pembagian insentif dihentikan apabila perusahaan sudah
hampir_bangkrut.
Perawat sebagai suatu profesi yang
bekerja disuatu tempat (contohnya Rumah Sakit) tidak luput dari insentif, yang
selalu dinanti dan diharapkan kehadiranya setiap bulan. Tidak berbeda pula di
rumah sakit kita yang setiap bulannya rutin membagikan insentif. Ada insentif
umum, jamkesmas, dan jamkesda.
Untuk perawat, standar prestasi yang
digunakan untuk pembeda nilai insentif yang diterima meliputi beberapa poin, yaitu:
1. Pendidikan
2. Lama bekerja di rumah sakit
3. Kehadiran
4. Tanggung jawab
a.
Tanggung
jawab terhadap profesi
b.
Tanggung
jawab terhadap pasien
c.
Tanggung
jawab terhadap tugas
d.
Kepatuhan
terhadap jadwal dinas
5. Sikap
a.
Sikap
terhadap pasien
b.
Sikap
terhadap sesama staf
6. Beban kerja
7. Tindakan mandiri
Semakin baik kinerja perawat_yang
ditunjukan dengan nilai yang paling tinggi dalam penilaian kinerja_ maka akan
semakin besar pula perawat tersebut menerima insentif. Tapi, perlu diketahui
bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya pendapatan
insentif perawat, yaitu:
1. Kepala ruangan dalam menilai kinerja
stafnya secara subyektif, penilaian secara subyektif tidak mencerminkan kinerja
staf karena yang dilihat hanyalah suka dan tidak suka kepala ruangan terhadap
stafnya. Untuk penilaian secara obyektif bisa dilihat dari buku kegiatan harian
perawat/bidan,
2. Besar kecilnya pendapatan
ruangan,
3. Nilai pembagi insentif terlalu
besar, dikarenakan jumlah perawat diruangan tersebut banyak, karena diruangan
tersebut membutuhkan tenaga perawat yang banyak.
Supaya kepala ruangan menilai kinerja
stafnya secara obyektif, maka kepada perawat pelaksana supaya mengisi buku
kegiatan harian, sehingga kepala ruangan dapat menilai kegiatan yang sudah
dilakukan stafnya.
Tulislah apa yang kamu kerjakan,
kerjakan apa yang kamu tulis_ini merupakan slogan yang merupakan awal dari
profesionalnya kita. Banggalah sebagai perawat, walau insentif tipis hehe