Minggu, 06 April 2014

news


PERAWAT DAN INSENTIF

      Insentif menurut bahasa adalah tambahan penghasilan (uang, barang, dan lainnya) yang diberikan pada karyawan atas prestasinya, ini sebagai salah satu penghargaan pada kinerja karyawan dan menstimuli untuk peningkatan kinerja para karyawan.
      Pemberian insentif untuk setiap individu berbeda karena memang prestasi yang berbeda. Dua orang dengan jabatan yang sama dapat menerima insentif yang berbeda karena bergantung pada prestasinya.
      Fungsi utama dari insentif adalah untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan. Insentif menjamin bahwa karyawan akan mengarahkan kinerjanya untuk mencapai tujuan organisasi.
      Tujuan utama pemberian insentif adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan/merangsang agar karyawan:
1.    Bekerja lebih bersemangat
2.    Bekerja lebih disiplin
3.    Bekerja lebih kreatif
4.    Bekerja lebih profesional sesuai dengan standar.
Dengan adanya insentif karyawan akan mendapatkan keuntungan:
1.    Standar prestasi dapat diukur secara kuantitatif
2.    Standar prestasi diatas dapat digunakan sebagai dasar pemberian balas jasa yang diukur dalam bentuk uang
      Jadi insentif bukanlah hak karyawan tetapi insentif adalah merupakan penghargaan pada kinerja karyawan. Sehingga apabila ada keterlambatan pembagian insentip diharapkan karyawan harus bersabar menantinya. Bisa jadi pembagian insentif dihentikan apabila perusahaan sudah hampir_bangkrut.
      Perawat sebagai suatu profesi yang bekerja disuatu tempat (contohnya Rumah Sakit) tidak luput dari insentif, yang selalu dinanti dan diharapkan kehadiranya setiap bulan. Tidak berbeda pula di rumah sakit kita yang setiap bulannya rutin membagikan insentif. Ada insentif umum, jamkesmas, dan jamkesda.
      Untuk perawat, standar prestasi yang digunakan untuk pembeda nilai insentif yang diterima meliputi beberapa poin, yaitu:
1.    Pendidikan
2.    Lama bekerja di rumah sakit
3.    Kehadiran
4.    Tanggung jawab
a.    Tanggung jawab terhadap profesi
b.    Tanggung jawab terhadap pasien
c.    Tanggung jawab terhadap tugas
d.    Kepatuhan terhadap jadwal dinas
5.    Sikap
a.    Sikap terhadap pasien
b.    Sikap terhadap sesama staf
6.    Beban kerja
7.    Tindakan mandiri
      Semakin baik kinerja perawat_yang ditunjukan dengan nilai yang paling tinggi dalam penilaian kinerja_ maka akan semakin besar pula perawat tersebut menerima insentif. Tapi, perlu diketahui bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya pendapatan insentif perawat, yaitu:
1.    Kepala ruangan dalam menilai kinerja stafnya secara subyektif, penilaian secara subyektif tidak mencerminkan kinerja staf karena yang dilihat hanyalah suka dan tidak suka kepala ruangan terhadap stafnya. Untuk penilaian secara obyektif bisa dilihat dari buku kegiatan harian perawat/bidan,
2.    Besar kecilnya pendapatan ruangan,
3.    Nilai pembagi insentif terlalu besar, dikarenakan jumlah perawat diruangan tersebut banyak, karena diruangan tersebut membutuhkan tenaga perawat yang banyak.
      Supaya kepala ruangan menilai kinerja stafnya secara obyektif, maka kepada perawat pelaksana supaya mengisi buku kegiatan harian, sehingga kepala ruangan dapat menilai kegiatan yang sudah dilakukan stafnya.
       Tulislah apa yang kamu kerjakan, kerjakan apa yang kamu tulis_ini merupakan slogan yang merupakan awal dari profesionalnya kita. Banggalah sebagai perawat, walau insentif tipis hehe

5 komentar:

  1. Buku kegiatan harian perawatpun tdk bisa menjamin penilaian itu bersifat obyektif,dlm hal ini dibutuhkan kejujuran dari yg mengisinya....siapakah yg bisa menjamin perawat/bidan tsb jujur dlm mengisi buku kegiatan harian?apabila tdk ada yg bsa menjamin apakah masih bisa dikatakan obyektif........

    BalasHapus
  2. tapi pak ketua tim kan sama punya keterbatasan untuk menilai,,kadang kita ga enak sendiri mau melaporkan kemalesan teman sendiri karena lebih "senior" , dan takut tim ga solid lagi,,,

    BalasHapus